Kejujuran adalah hal yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari. Tanpa kejujuran, kita akan hidup dalam perasaan
bersalah. Dalam hal cinta, kejujuran adalah unsur penting harmonisnya suatu
hubungan. Bahkan sebelum hubungan itu terjalin, harus ada kejujuran yang
sedikit dibumbui keberanian bagi salah satu pasangan untuk mengungkapkan
perasaannya.
Berbohong, kepada siapapun, akibatnya akan kembali
pada diri kita. Berbohong akan mengakibatkan kita harus kreatif untuk menutupi
kebohongan itu dengan kebohongan yang lain. Dan seperti yang kamu tahu, kreatif
itu capek. Coba tanya ke tukang ngarang dongeng kalau gak percaya.
Gimana? Kalimat di atas udah mirip kayak prolog film
romantis, gak? Belum ya? Oke, kita lanjut aja.
Ada beberapa jenis pembohong, kami akan bagikan di
sini untuk kalian semua. Silakan disimak.
1. Pembohong Patologis
Pembohong patologis adalah pembohong yang seumur
hidupnya terbiasa untuk berbohong. Pembohong patologis berbohong bukan
semata-mata ingin menyembunyikan sesuatu atau apapun, mereka adalah penderita
gangguan psikologis. Biasanya pembohong patologis itu melakukan kebohongan
hanya untuk mencari perhatian orang lain. Contohnya adalah kalau kamu mengaku
ke pacar kamu sakit lewat SMS tetapi sebenarnya kamu tidak sakit saat itu.
Begitu terus demi mendapat perhatian sang pacar, kamu berbohong terus menerus
untuk hal-hal yang kecil.
2. Pembohong Kompulsif
Pembohong kompulsif melakukan kebohongan supaya
terlihat lebih keren dari orang lain. Dalam hal ini, kebohongan kompulsif
adalah sejenis pencitraan. Kebohongan kompulsif juga dilakukan untuk hal-hal
yang kecil dan sederhana, contohnya adalah ketika kamu ngetweet, “Soal UN
gampang banget ini. Kalo gini sih lulus semua dengan mudah.” Padahal saat itu
kamu sedang sesegukan karena gak bisa mengerjakan soal-soal UN.
3. Plagiatisme
Kebohongan yang satu ini marak terdengar di telinga
kita. Maksud kami, di mata kita. Kita sering melihat di twitter, ada orang
menulis tweet seolah itu adalah tulisannya, tetapi ternyata tweet tersebut
adalah tweet milik orang lain yang sudah ia copast. Tindakan ini disebut
tindakan plagiatisme, meniru orang lain lalu mengaku-ngaku bahwa itu adalah
miliknya. Banyak hal dilakukan untuk mencegah terjadinya tindakan palgiatisme,
salah satunya adalah dengan mematenkan sesuatu tersebut. Sehingga, siapa pun
yang ingin menulisakan kembali atau menampilkan kembali hal yang sama harus
seizin pemilik hak ciptanya. Tapi untuk twitter, kita kan mengenal retweet,
tinggal gunakan saja fitur itu.
4. Pembohong Grafis
Kalian pastinya mengenal Photoshop, kan? Aplikasi
edit foto paling banyak dipakai ini ternyata sering dijadikan alat untuk
melakukan kebohongan, yaitu kebohongan grafis. Para pembohong grafis melaukakn
kebohongan dengan cara meng-edit foto wajah mereka supaya kelihatan lebih cakep,
biasanya sih pake Camera360. Korbannya adalah para jomblowan jomblowati yang
mencari jodoh di social media. Mereka sering tertipu avatar twitter. Efeknya,
banyak orang yang akhirnya gak menggunakan avatar wajah asli di avatarnya.
Sekalian aja lah supaya orang tahu kalau kita gak ganteng karena gak pakai
avatar asli.
Dari jenis-jenis pembohong yang sudah kami bahas,
ada kebohongan yang paling menyiksa diri, yaitu membohongi diri sendiri.
Ngakunya gak kangen padahal hati merintih menahan pilu. Ngakunya gak suka tapi
cemburu kalau melihat dia dengan orang lain. Ngakunya gak sayang pas jadian,
tapi pas putus malah paling susah move on. Duh…
Coba kamu share pembohong apa lagi yang paling
ngeselin di kehidupan kamu. Lewat comment ya….